TUGAS MANDIRI IV - TEORI DAN PERILAKU ORGANISASI KAMPUS MILENIAL ITBI
NAMA : ALEXANDER SILITONGA
JURUSAN : SISTEM INFORMASI
KELAS : MALAM
1). Buatlah sebuah postingan yang memuat tentang ‘’Teori Motivasi’’ !
Jawaban :
PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi adalah sebuah dorongan, hasrat atau pun minat yang begitu besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-citra dan tujuan tertentu. Adanya motivasi akan membuat individu berusaha sekuat tenaga untuk mencapai yang diinginkannya. Seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan memberikan dampak yang baik bagi kehidupannya. Tingginya motivasi tersebut akan mengubah perilakunya, untuk menggapai cita-cita dan menjalani hidup dengan lebih baik.Oleh karena itu, setiap orang sangat membutuhkan motivasi untuk dirinya sendiri. Hal ini, agar Anda tidak mudah putus asa dan merasa down. Serta dapat cepat bangkit saat mengalami kegagalan.
SEJARAH TEORI MOTIVASI
Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki Teori Kebutuhan, Teori X dan Y, dan Teori Dua Faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori hierarki kebutuhan
Teori motivasi yang paling terkenal adalah Teori Hierarki Kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.
Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
Pengertian, Visioner, Tegas, Bijaksana Bisa menempatkan diri, Mampu/cakap Terbuka, Mampu mengatur, Disegani, Cerdas, Cekatan, Terampil, Pemotivasi, Jujur, Berwibawa, Berwawasan luas, Konsekuen, Melayani, Credible, Mampu membawa perubahan, Adil, Berperikemanusiaan, Kreatif, Inovatif, Sabar, Bertanggung jawab, Konsiten, Low profile, Sederhana dan humble (rendah hati), Rendah hati/humble, Royal/tidak kikir, berjiwa sosial Loyal (setia) kepada bawahan, Disiplin, Mampu menjadi tauladan/memberi contoh, Punya integritas, Berdikasi/berjiwa mengabdi, Dapat dipercaya (credible), Percaya diri, Kritis, Religious, Mengayomi, Responsive (cepat tanggap), Teliti, Supel (ramah), Pema’af, Peduli (care), Profesional, Berprestasi, Penyelesai Masalah (problem solver), Good looking, Sopan, Cerdas secara emosi (memiliki tingkat EQ yang tinggi).
TEORI MOTIVASI
Motivasi juga mempunyai teori-teori yang melatarbelakanginya. Ada beberapa teori motivasi yang terkenal, yaitu sebagai berikut:
1. Teori Maslow
Teori Maslow beranggapan bahwa individu akan mempunyai perilaku untuk mendorong kehidupannya, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidup. Individu cenderung akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pertamanya. Kemudian ia akan memenuhi kebutuhan kedua, ketiga dan seterusnya. Hal tersebut akan terus terjadi, untuk memenuhi prioritas-prioritas dalam hidupnya.
2. Teori Keadilan
Adam Smith telah mengembangkan teori ini. Ia mengemukakan bahwa dalam teori temuannya ini terdapat 4 komponen utama, yaitu outcome, input, equity in equity dan comparison person. Outcome berarti segala sesuatu yang menghasilkan, contohnya adalah upah, bonus atau pun promosi jabatan. Maka, biasanya seseorang akan termotivasi untuk mendapatkan outcome tersebut. Input adalah sebuah penghargaan yang didapatkan untuk menunjang kinerjanya. Sementara equity in equity adalah perbandingan antara input dan outcome karyawan satu dengan lainnya. Terakhir yaitu comparison person adalah kesempatan seorang individu dalam menjadi seorang karyawan dalam perusahaan atau organisasi tertentu.
3. Teori Harapan
Seperti namanya, teori ini dikembangkan berdasarkan harapan-harapan individu untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Sehingga, individu yang memiliki harapan pasti akan bekerja keras untuk mewujudkannya.
4. Teori Motivasi Prestasi
Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh Hasibuan. Ia mengemukakan bahwa di dalam diri seorang karyawan pastilah memiliki energi potensial-potensial. Energi potensial tersebut dapat dikeluarkan oleh setiap individu, berdasarkan besarnya dorongan yang ada di dalam dirinya. Sehingga, energi tersebut dapat menghasilkan harapan, prestasi juga keberhasilan dalam menjalani pekerjaan.
JENIS - JENIS MOTIVASI

Motivasi dibagi menjadi dua jenis. Lalu, apa sajalakah jenis-jenis motivasi tersebut? Simaklah penjelasan di bawah ini:
- Pertama adalah motivasi Internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri setiap individu. Motivasi tersebut tumbuh dari dalam tanpa adanya pengararuh dari orang lain.
- Kedua adalah motivasi eksternal. Kebalikannya dari motivasi internal, motivasi ekternal berasal dari luar individu itu sendiri. Artinya bahwa, motivasi ini timbul akibat adanya rangasangan atau pengaruh dari orang lain, maupun hal yang berasal dari luar dirinya.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

Selain jenis-jenis motivasi, adanya juga faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yang ada pada setiap individu. Tentu, keadaan motivasi setiap individu akan berbeda-beda. Lalu, apa sajakah faktor-faktor tersebut? Simaklah penjelasan di bawah ini:
1. FAKTOR PEMUAS
Faktor pemuas atau disebut juga dengan satisfier merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Oleh karena itu faktor pemuas juga bisa disebut sebagai instrinsic motivation. Adanya faktor pemuas akan mendorong setiap individu untuk selalu mendapatkan sebuah prestasi. Prestasi tersebut tentu mampu memberikan rasa puas tersendiri. Maka, hal-hal yang dapat mempengaruhi faktor pemuas adalah sebagai berikut:
(A). Achievement
Achievement atau prestasi akan menjadi dorongan utama seseorang untuk semangat dalam bekerja. Ia akan memberikan kualitas kerja yang baik, selalu berinovasi dan memberikan hasil yang memuasakan, sehingga mampu mencapai prestasi.
(B). Responbility
Selain prestasi ada juga responbility atau tanggung jawab. Setiap individu pastilah memiliki rasa tanggung jawab di dalam dirinya. Rasa tanggung jawab itulah yang dapat mendorong individu, untuk melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.
(C). Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan teori yang dikembangkan dan berasal dari tingkat persamaan kepuasan. Teori ini mengemukakan bahwa, pribadi seseorang akan menentukan kepuasaan kerjanya sendiri.
2. Faktor Pemelihara
Faktor pemelihara berasal dari luar individu, sehingga dapat disebut sebagai extrinsic motivation. Ekstrinsi motivasi dipengaruhi oleh individu lain atau pun hal lain yang di luar indiviu tersebut.
CARA MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA

Tidak semua individu memiliki motivasi yang tinggi, sehingga tidak heran jika pencapaian atau pun prestasi setiap individu berbeda pula. Saat ini banyak fenomana individu kehilangan motivasi. Akibatnya ia akan putus asa dan menyerah, sehingga membuat dirinya tidak memiliki semangat untuk menjalani hidup dan pekerjaannya. Hal tersebut membuat individu harus mampu meningkatkan motivasi kerja. Namun, tidak semua individu dapat menaikkan motivasi di dalam dirinya. Maka, di bawah ini akan diberikan tips mengenai cara meningkatkan motivasi kerja, yaitu sebagai berikut:1. Cari Pekerjaan Sesuai Minat Dan Bakat Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat Anda akan menambah motivasi dalam bekerja. Anda akan dengan senang hati dan iklas untuk melakukan pekerjaan tersebut. Akan banyak inovasi dan ide baru yang Anda keluarkan, sehingga Anda pun akan memacu diri sendiri untuk selalu berprestasi dalam bekerja. Lakukanlah pekerjaan dengan senang hati, sehingga Anda akan termotivasi dengan sendirinya.
2. Positive Thinking
Berpikiran positif tentu akan sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya motivasi yang ada di dalam diri. Oleh karena itu, berpikirilah secara positif agar tersalur pula energy-energi baik di dalam tubuh. Hal ini akan memberikan rangsangan yang baik pula, sehingga akan menimbulkan motivasi yang besar di dalam diri untuk melakukan suatu pekerjaan sebaik mungkin.
3. Terus Belajar
Anda harus terus belajar untuk menemukan hal-hal baru yang berasal dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat meningkatkan motivasi kerja anda menjadi lebih baik. Akan banyak pelajaran-pelajaran bermakna yang Anda temui di luar sana.
4. Istirahat Cukup
Kualitas istirahat yang cukup juga dapat memacu motivasi di dalam diri. Istirahatlah bila otak dan badan Anda sudah menolak untuk bekerja. Kesehata tubuh juga penting, untuk menjaga kebugaran. Kebugaran tubuh yang baik mampu menghasilkan motivasi yang baik pula. Jadi, sayangilah tubuh Anda, jangan dipaksakan untuk terus bekerja!
5. Dapatkan Penghargaan Yang Sesuai
Penghargaan dalam sebuah pekerjaan tentu akan menjadi tujuan dalam hidup. Untuk itu, pastikanlah bahwa Anda telah mendapatkan penghargaan atau pun gaji yang sesuai dengan pekerjaan Anda.
FUNGSI DAN TUJUAN MOTIVASI

Motivasi juga memiliki fungsi dan tujuannya sendiri, maka di bawah ini akan dijelaskan mengenai fungsi dan tujuan motivasi, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan Arah Langkah
Motivasi akan dapat menuntun Anda dalam menentukan langkah dalam hidup. Baik seperti cita-cita yang akan dicapai, prestasi yang akan didapatkan maupun segala hal yang Anda inginkan. Motivasi inilah yang akan menggerakkan Anda untuk selalu melakukan hal-hal terbaik dalam hidup. Sehingga, motivasi juga dapat menentukan kesuksesan Anda dalam hidup.
2. Menentukan Keputusan Tindakan
Saat menjalani kehidupan, tentu akan banyak tindakan-tindakan yang diambil, baik yang beresiko kecil hingga besar. Tujuan dan motivasi itu sendiri adalah untuk menentukan setiap tindakan yang diambil. Apakah suatu keputusan dalam mengambil tindakan sudah tepat? Bagaimana dampak dan resiko ke depannya? Itu semua tergantung motivasi yang ada di dalam diri Anda. Jadi, kembangkan motivasi Anda dengan baik, agar segala keputusan memberikan dampak baik dalam kehidupan.
3. Menyeleksi Perbuatan
Melalui motivasi, Anda akan dapat menentukan berbagai perbuatan yang perlu dan tidak perlu. Artinya, Anda akan mampu menentukan perbuatan yang memberikan hasil baik ke depannya. Anda pun akan mempu berbuat dengan resiko paling kecil.
2). Coba ceritakan pengalamanmu atau kisah pengalaman orang lain, yang membuatmu merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu hal!
Jawaban :
Seorang Penjual Sekilo Mentega
Ada seorang petani yang menjual satu kilo mentega ke tukang roti.
Suatu hari tukang roti memutuskan menimbang menteganya untuk melihat apakah dia mendapatkan jumlah yang tepat, ternyata tidak.
Merasa marah tentang hal ini, ia membawa petani itu ke pengadilan.
Hakim bertanya kepada petani apakah dia menggunakan ukuran untuk menimbang mentega.
Petani itu menjawab, “Yang mulia, saya orangnya primitif. Saya tidak memiliki ukuran yang tepat, tetapi saya memiliki pembanding "
Hakim bertanya, "Lalu bagaimana Anda menimbang mentega?"
Petani itu menjawab; "Yang Mulia, jauh sebelum tukang roti mulai membeli mentega dari saya, saya telah membeli satu kilo roti darinya. Setiap hari ketika tukang roti membawa roti, saya menimbangnya dan memberinya berat mentega yang sama. Jika ada yang harus disalahkan, itu adalah tukang roti. "
- Motivasi Cerita:
Expectes Alteri Quod Feceris:
Apa yang engkau lakukan terhadap orang lain, dapat juga dilakukan oleh orang lain terhadap dirimu.
Komentar
Posting Komentar